Oppan Gangnam Style
Gangnam Style
Najeneun ttasaroun inganjeogin yeoja
Keopi hanjanui yeoyureul aneun pumgyeok inneun yeoja
Bami omyeon simjangi tteugeowojineun yeoja
Geureon banjeon inneun yeoja
Gangnam Style
Najeneun ttasaroun inganjeogin yeoja
Keopi hanjanui yeoyureul aneun pumgyeok inneun yeoja
Bami omyeon simjangi tteugeowojineun yeoja
Geureon banjeon inneun yeoja
……………………………………………
Tahukah Anda apa judul lagu dari penggalan lirik di atas? Pasti
sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama para penggemar musik Korean
Pop (K-POP). Judul lagu tersebut “Gangnam Style” yang tengah populer saat
ini. Gangnam Style merupakan
sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang rapper asal Korea Selatan,
Park Jae Sang atau yang lebih dikenal dengan nama PSY. Sebenarnya Gangnam
sendiri adalah nama sebuah distrik di Korea Selatan yang terkenal sebagai area
elit, tempat tinggal banyak artis papan atas, publik figur dan orang terkenal lainnya. Gangnam juga merupakan home based 3 perusahaan besar
di Korea Selatan, seperti LG, Hyundai, dan Samsung. Beverly Hillsnya Korea
adalah julukan lain yang di miliki Gangnam. Korea Selatan telah dihasilkan 7%
PDB (Pendapatan Domestik Bruto) dari distrik ini.
Lagu tersebut pertama kali dirilis
pada 15 Juli 2012 dan
menempati posisi puncak di berbagai tangga lagu Negeri Gingseng itu. Karena
keunikan dan kelucuan PSY di video ini yang berjoget-joget di beberapa titik area
di Gangnam, para fans K-POP pun mulai menyebarkan video ini lewat jejaring
sosial media mereka. Jika dilihat dari klip dan liriknya,
lagu ini bercerita tentang gaya pria kaya raya yang disukai banyak wanita.
Sedangkan menurut PSY, lagu tersebut merupakan bentuk cibiran untuk orang-orang
Korea yang tergila-gila pada penampilan fisik yang sempurna.
Jauh sebelumnya, budaya Korea sudah masuk ke
Indonesia. Diawali dengan serial, drama atau film-film Korea yang tayang di
stasiun-stasiun televisi di Indonesia. Kemudian diikuti dengan boyband dan girlband Korea. Walau sebelumnya boyband-boyband dari Eropa atau Negara Barat lebih dahulu sampai di
Indonesia, namun boyband
dan girlband Korea mampu memberikan angin segar bagi penikmat
musik di Indonesia dan mengalahkan popularitas boyband-boyband asal Eropa.
Bahkan, belakangan ini telah banyak boyband
dan girlband Korea yang memilih Indonesia sebagai salah satu tempat
untuk tour concert mereka. Seperti halnya salah satu perusahaan musik
Korea, SM Entertaintment yang mengadakan acara SM Town dengan menampilkan
artis-artis mereka, seperti TVXQ atau DBSK, Super Junior, SNSD, dan BoA. Selain
itu juga ada Xiah Junsu (personil JYJ) dan Big Bang yang baru saja menggelar
konser di Indonesia. Hal itu terjadi karena para penggemar mereka di Indonesia
sudah dianggap banyak dan apabila mereka mengadakan suatu konser bisa
dipastikan sukses. Terbukti banyaknya komunitas-komunitas yang anggotanya para K-Popers.
Mulai dari yang hanya asal-asalan menjadi penggemar sampai fandom-fandom
(Fans Kingdom) besar, seperti Cassiopeia yang merupakan sebutan bagi
para penggemar TVXQ/DBSK/Tohoshinki dan JYJ, VIP yang merupakan sebutan bagi
penggemar Big Bang, Hotest, sebutan bagi penggemar 2PM, dan masih banyak lagi.
Pengaruh budaya Korea tidak hanya
berhenti sampai di situ saja. Sebagian
besar masyarakat Indonesia saat ini sedang tergila-gila musik dan drama Korea.
Pakaian, musik, drama dan lifestyle yang saat ini sedang trendy di
Korea sana akan ditiru dan diikuti khususnya oleh para remaja di negeri ini.
Bahkan, lahirnya girlband dan boyband Indonesia karena dampak
dari populernya boyband dan girlband asal Korea. Seperti di
sebuah stasiun televisi swasta mengadakan suatu program pencarian bakat di
bidang tarik suara dan para kontestan yang memenuhi kriteria akan diberi
kesempatan untuk mempelajari berbagai hal yang harus ditempuh untuk menjadi
seorang artis, boyband atau girlband lebih tepatnya, di Korea.
Hal tersebut dapat menghilangkan kekhasan bangsa Indonesia.
Gangnam
Style sepertinya
semakin melambungkan Korea. Lagu tersebut identik dengan "horse
dance" yang dilakukan dengan sangat atraktif dan gila oleh PSY. Gerakan Gangnam
Style ternyata mengapdopsi gerakan kuda terlihat dari gerakannya yang
terdiri dari Sunglasses Move, gerakan ini merupakan gerakan optional
yang bisa dilakukan maupun tidak dilakukan, tetapi sangat disarankan untuk
melakukan gerakan ini. Cowboy Move, gerakan ini termasuk gerakan
terpenting dari Gangnam Style, lakukan gerakan ini seperti memutarkan
tali lasso di udara. Horse Back Move, gerakan ini dilakukan seperti
gerakan kita memacu kuda, dengan menyilangkan kedua tangan dengan sedikit
lompatan. The Finish, gerakan ini merupakan gerakan terakhir dari seri
gerakan dari Gangnam Style.
Tarian yang tidak tahu kenapa begitu
menghipnotis banyak masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebenarnya tarian Gangnam
Style sedikitpun tidak menarik bahkan masih kalah dengan estetika, otentik
dan nilai tarian tradisional yang ada di Indonesia. Selain itu juga tergolong
biasa, monoton, terkesan aneh dan tidak seperti pada tarian boyband dan girlband Korea pada umumya.
Dalam Serangkaian video K-POP di Youtube,
Gangnam Style berhasil berada di posisi teratas dengan memiliki 131 juta view.
Jauh lebih unggul dari Oh! miliki SNSD yang memiliki 55 Juta View, I am the
Best dari 2NE1 (52 juta), Sexy, Free, and Single dari Super Junior (12 juta).
Tentu saja dengan meledaknya Gangnam Style milik PSY itu di Youtube telah
mendongkrak kepopularitasan K-POP di Mata Dunia. Kepopuleran lagu ini bahkan
membuat beberapa pihak melarang Gangnam Style demi alasan keamanan.
Apa yang membuatnya menjadi Populer?
Keunikan Video Gangnam Style menjadi hal utama yang menyebabkan “Virus
Gangnam” ini tersebar dengan cepatnya bahkan Gangnam Style mewabah di
Indonesia. Penampilan yang telihat Apa adanya, terkesan “norak” dengan paduan
musik yang catchy dan juga gaya jogetnya yang segar seperti kuda
jingkrak, membuat sejumlah orang mengikuti gaya joget seperti PSY tersebut.
Faktor kedua, PSY memiliki keunikan
sendiri dari formasi band. Formasi PSY tidak seperti formasi K-POP yang
identik dengan boy and girlband yang memiliki banyak personil. Tapi PSY
hanya mengusung dirinya seorang sebagai anggota. Faktor ketiga yang membuat “Demam Gangnam
Style” di Youtube itu menyebar dengan cepat, Gangnam Style juga diakui
di kalangan selebritas Hollywood. Seperti Britney Spears, Katty Perry, Josh
Groban, Nelly Furtado, Vanessa Hudges, Robbie Williams dan Justi Bieber bahwa
mereka sangat terhibur dengan Joget ala PSY itu. Lewat media sosial mereka tidak
hanya memuji Park Jae Sang, tapi juga memberi link tautan Video Gangnam Style.
Sedangkan
di Indonesia “virus” tersebut tampak dari penghargaan yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada Kota Makassar sebagai
penyelenggara Gangnam Style dengan peserta terbanyak. Catatan panitia
menyebutkan, warga Makassar yang mengikuti goyang Gangnam Style secara
massal tersebut berjumlah sekitar 11.990 orang.
Goyang Gangnam Style yang digelar di Anjungan Pantai Losari
pada Minggu, 14 Oktober 2012 memang dipadati lebih 10 ribu warga. Mereka
berasal dari semua kalangan umur, dari anak-anak hingga dewasa. Mereka menyatu
bersama para instruktur goyang yang ditempatkan di atas panggung.
Bahkan
di salah satu sekolah menengah atas juga menyelenggalarakan sebuah acara, flashmob pada kegiatan tengah tengah
semester di sekolah tersebut dengan Gangnam
style sebagai salah satu dari rangkaian acara. Acara tersebut berlangsung
cukup meriah dan para siswa juga menyambutnya dengan antusias. Hal itu
membuktikan bahwa Gangnam Style sudah sangat populer di kalangan remaja.
Budaya populer sepenuhnya tidak
mengandung konotasi negatif kalau yang populer tersebut membuat masyarakat
Indonesia terpacu untuk bersaing tanpa menghilangkan kekhasan Indonesia dan
tidak meniru. Namun, bukannya membuat Indonesia semakin kompetitif, malah
bentuk-bentuk plagiat semakin berkembang. Lihat saja, berapa boyband
dan girlband Indonesia yang tidak plagiat dengan boyband dan
girlband asal Korea?
Hal tersebut juga
menjukkan bahwa budaya Indonesia perlahan-lahan tergeser oleh budaya asing.
Walau, Pancasila sebagai dasar negara yang terbuka dan menghargai pluralitas, tapi sebagai bangsa yang
kaya ragam kebudayaan harus menjaga kebudayaan bangsanya agar tetap bertahan
dari keterpurukan dan pengaruh kebudayaan asing. Satu hal yang patut dipertanyakan adalah apakah kita malu
menunjukkan identitas kita adalah Indonesia?
Memang kita tidak dapat menghentikan
masuknya budaya asing ke Indonesia. Sebab di era globalisasi ini banyak cara
untuk suatu hal dapat menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia. Apalagi
Pancasila sebagai ideologi terbuka akan tetap mengikuti perkembangan jaman
namun tetap berdasarkan nilai intrinsik yang dikandungnya. Lalu, bagaimana agar
kebudayaan bangsa tetap bertahan dan tidak tergeser oleh kebudayaan asing?
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia, antara lain menumbuhkan
rasa nasionalisme dan bangga terhadap kebudayaan bangsa sendiri yang unik dan
patut untuk dilestarikan dengan cara mengikuti paguyupan atau perkumpulan yang
mengacu pada pelestarian kebudayaan, seperti mengikuti sanggar tari tradisional,
jaranan dan wayang. mejadikan berbagai kesenian daerah sebagai salah satu
kegiatan pengembangan diri di sekolah. Bahkan para mahasiswa Indonesia yang
belajar di National University of Singapore mengadakan suatu acara untuk
melestarikan batik Indonesia dan memperingati hari Sumpah Pemuda. Selain itu
juga ada wanita-wanita membatik. Jika membatik bisanya dilakukan di atas kain,
baju, atau sepatu, uniknya wanita-wanita tersebut membatik di atas bra sebagai
bentuk peringatan dari hari Kanker Payudara yang jatuh pada bulan Oktober.
Apabila
tidak dapat berpartisipasi secara langsung, kita dapat berperan sebagai
penikmat atau penonton saja dengan tetap menghargai kebudayaan daerah yang
telah tumbuh dalam masyarakat Indonesia. Hanya dengan menjadi penikmat saja
kita dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Sebab, tanpa ada
penonton, para pemain juga enggan untuk memperlihatkan aksi mereka.
0 komentar:
Posting Komentar